Nama : Nurul
Mudiah
Nim : 1157020060
Interaksi
mutualisme Vorticella dengan alga biru
Vorticella merupakan jenis ciliata yang
bentuknya seperti lonceng dan bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau
spiral yang terdapat silia disekitar mulutnya. Hidup berada di air tawar,
menempel dengan tangkai batang yang sifatnya kontraktil dan substrak.
Makanannya berupa bakteri atau sisa-sisa bahan organik yang masuk bersama
aliran air melalui celah mulutnya. Karena Vorticella termasuk kedalam protozoa
jenis cilliata yang memiliki ciri-ciri bergerak dengan silia atau rambut getar,
bersifat heterotrof. Dan untuk dapat melakukan interaksi mutualisme dengan alga,
maka jenis protozoa tersebut harus bersifat heterotrof dan pada vorticella merupakan
protozoa yang bersifat heterotrof sehingga dapat melakukan interaksi mutualisme
dengan alga.
Selanjutnya
adalah untuk interaksi mutualisme antara protozoa dengan alga, maka tidak semua
jenis alga dapat melakukan interaksi tersebut. Adapun ciri ciri yang dimiliki
oleh alga biru diantaranya Struktur tubuh terdiri atas satu sel, ada pula yang
bersel banyak. Yang bersel banyak berupa benang atau koloni. Tidak
berkloroplas, tetapi berklorofi.Sel-sel bersifat prokariotik yaitu bahan ini
belum terbungkus oleh membran inti atau kariotekaMempunyai pigmen fikosianin.Sebagai
vegetasi perintis, yaitu dapat hidup pada daerah yang tumbuhan lain tidak dapat
hidup.Cara hidupnya sebagai epifit atau sebagai endofit pada hewan atau
tumbuhan dan sebagai plankton. Pada umumnya alga biru berkembang biak secara
vegetatif, yaitu dengan membelah diri atau fragmentasi.
Lalu,
yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana Vorticella melakukan interaksi
mutualisme dengan alga biru? Alga biru ini bersifat autotrof atau sumber C
didapatkan CO2 dan vorticella membutuhkan bahan-bahan organik seperti glukosa
dan juga oksigen. Sedangkan alga membutuhkan karbon dioksida. Keadaan
habitatnya yag sama yaitu di air tawar, contoh alga air tawar adalah alga biru mampu
menunjukkan adanya interaksi mutualisme. Alga hbiru memiliki peranan
penting yaitu sifat dari alga biru yang autotrof menjadikannya
sebagai produsen penting, di manapun habitat tempat alga beradaJika dalam
kultur alga dimasukkan zat organik sederhana, yaitu karbon dioksida dan cahaya,
alga ini akan berfotosintesis dan menghasilkan karbohidrat, protein, serta
lemak. (Campbell et al. 2005).
0 komentar:
Posting Komentar