simbiosis antara alga dan prtozoa
oleh Tuti Muflihah
gambar 1 chorella
gambar 2 paramecium
Simbiosis mutualisme merupakan interaksi antar mikroorganisme dapat
saling menguntungkan. Hubungan interaksi mutualisme dapat terjadi antar mikroorganisme yang berkerjasama dalam proses
metabolisme. Biasanya satu jenis mikroorganisme menyediakan nutrisi bagi
mikroorganisme lain begitupula sebaliknya. Simbiosis mutualisme bersifat sangat
spesifik (khusus) dan salah satu populasi tidak dapat digantikan oleh spesies
lain yang mirip (H. Fried, George, J. Hademenos George. 2006). Sebagai contohnya adalah simbiosis mutualisme antara alga dan
protozoa. Perlu diketahui bahwa alga memiliki ciri yaitu bersifat autotrof
artinya mampu membuat makanannya sendiri, namun untuk sumber C (karbon) berasal
dari CO2. Kemampuan alga dapat membuat makanannya sendiri dikarenakan
alga memiliki klorofil yang berguna untuk fotosintesis. Salah satu jenis alga
yang bersifat autotrof yaitu alga cokelat (Phaeophyta), alga hijau (Chlorophyta),
Alga Keemasan (Chrysophyta), dan Diatom (Bacillariophyta). Sedangkan protozoa memiliki ciri yaitu
umumnya bersifat heterotrof yaitu makhluk hidup yang mendapatan sumber
energinya dari cahaya dan gluosa. Selain itu juga protozoa tergolong dalam aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung ananaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Contoh
protozoa diantaranya yaitu Amoeba, Paramecium, Ciliata, Fifoflagellata dan
lain-lain (Riyanto, Bekti, dkk. 2000).
Simbiosis yang terjadi antara alga dan Paramecium yaitu Paramecium
sebagai host atau inang dari alga. Dimana paramecium akan mendapatkan oksigen
yang cukup dari peristiwa fotosintesis yang dilakukan alga, serta mendapatkan
zat organik yang digunakan untuk energi bagi protozoa. Sedangkan alga akan
mendapat gas CO2 dari pernafasan Paramecium yang digunakan
sebagai nutrisi untukmembentuk zat organik. Para peneliti menyimpulkan protozoa
yang bersel satu disebut Paramecium bursaria yang mengambil keuntungan
dengan mengekploitasi alga hijau (chorella) yang hidup didekatnya yang
menyediakan gula dan oksigen dari hasil fotosintesis. Penelitian ini juga
dikuatkan oleh hasil dari University of Sheffield tentang pengujian hubungan
simbiosis Paramecium dan alga melalui gradient intensitas cahaya yang
berbeda. Pada saat cahaya meningkat atau terang, maka terjadi simbiosis antara
Paramecium dan alga. Namun pada saat cahaya berkurang atau gelap, maka tidak
terjadi simbiosis antara keduanya. Hal ini disebabkan paramecium tidak
mendapatkan gula dan nutrisi saat cahaya gelap, karena alga tidak
berfotosintesis. Kedua bentuk hubungan tersebut dicirikan masing-masing
mendapatkan nutrisi dan sama-sama mendapatkan keuntungan yang positif dari
metabolit yang dihasilkan oleh dua spesies yang berbeda (Syauqi, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
H.
Fried, George, J. Hademenos George. 2006. Biologi Edisi 2. Jakarta:
Erlangga
Riyanto,
Bekti, dkk. 2000. Biologi Untuk SMA Kelas X.Solo: CV. Sinduna.
Syauqi, A.2017. Mikrobiologi lingkungan peranan mikroorganisme dalam
kehidupan. Cv Andi offset: Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar